10 November 1945 dan 10 November 2009

Mendengar kata 10 November 1945, mungkin fikiran kita langsung terbesit peristiwa- peristiwa yang terjadi pada 10 November 1945 yang mengerikan, mencengangkan dan penuh dengan aroma perjuangan. Pada saat itu rakyat Suraabaya sedang gentar mempertahankan Kemerdekaan Indonesia yang akan direbut oleh sekutu. Penyebab perang ini adalah rakyat Surabaya tidak dapat menerima jika Sekutu mengeluarkan ultimatum yang dinilai telah menghina dan melecehkan rakyat Surabaya. Ultimatum itu berisi bahwaakyat Surabaya harus menyerah dan berkumpul di lapangan dengan menundukkan kepala. Tetapi, Bung Tomo memberi semangat kepada arek-arek Suroboyo supaya idak menjalankan Ultimatum tersebut, karena itu semua hanya seperti hinaan kepada rakyat Surabaya. Bung Tomo juga memberi Semangat kepada arek-arek Surabaya supaya tetap mempertahankan wilayah Surabaya. Akhirnya perang pun terjadi pada tanggal 10 November 1945.
Peristiwa itu sangat berarti karena korban yang berjatuhan dalam perang tersebut sangat banyak. Perang tersebutsagat berarti karena peristiwa itu mengambarkan perjuanga bangsa untuk mempertahankan Indonesia. Maka tanggal 10 November dijadikan Hari Pahlawan.

10 November 2009
Mendengar kisah tersebut mungkin kita sepantasnya ikut juga berperan dalam mengisi pasca Proklamasi dengan hal yang bermanfaat dan berguna bagi bangsa dan Negara. Selain itu kita juga harus tetap mempunyai rasa Nasionalisme. Tidak hanya pada momen-momen Nasionalisme seperti ini. Dan tidak sepantasnya kita tidak menghargai jasa mereka. Jadi, apa yang akan kita lakukan di 10 November 2009? Mungkin jawaban setiap individu berbeda, tetapi intinya sama tetap Memperingati Hari Pahlawan tersebut, Memndoakan arwah para pahlawan bangsa, Mengisi hari-hari dengan jiwa Nasionalisme.Selain itu kita sebagai pelajar bisa membanggakan Bangsa Indonesia dengan terus belajar. Kita juga ikut mengharumkan nama Indonesia dengan ikut melestarikan asset Bangsa.Itu semua yang bisa kita untuk mengganti pahlawan dalam mengisi hari hari kita.

Dulu mereka, sekarang kita!
Semangat arek-arek Surabaya dan Bangsa Indonesia!