Tulisan kali ini, aku tujukan pada Ayah aku tercinta. Mungkin terkesan pribadi, tapi semoga menginspirasi bagi yang membaca..
Dalam semua cerita fiksi selalu diceritakan akan adanya sosok superhero yang siap menyelamatkan keselamatan umat manusia. Dan terkadang sosok superhero fiksi itu dijadikan sebagai idola. Sedangkan kita tak menyadari ada sosok superhero yang sungguh nyata di muka bumi yang dikirim oleh Tuhan untuk menjaga kita dan hidup kita. Ya, sosok itu adalah Ayah...
Sewaktu kecil, ingatkah kita disaat kita mengajari kita untuk naik sepeda? disaat kita jatuh ayah akan menolong kita dan dialah orang yang yang tak pernah lelah untuk membuat kita semangat kembali untuk bangkit. Sewaktu kita sakit, ayah juga bisa merasakannya, walaupun ia terlihat tegar dibandingkan seorang ibu, tapi sesungguhnya pasti ada perasaan takut, sedih saat melihat kita sakit.Dan Ayah lah menggendongku saat aku tak kuat berjalan, Ayah adalah sosok pelindung bagi kita.
Ayah juga mengajari kita akan dunia. Ketika saya kecil, Ayah adalah orang pertama yang mengajarkan membaca AlQur'an.Ya itulah, ia lah yang mengenalkan saya akan agama, akan dunia, akan ilmu, dan ia mengajariku untuk hidup.
Tapi saat melihat kita besar. ketika kita tumbuh menjadi remaja yang akan beranjak dewasa. terkadang kita mulai gengsi untuk mengungkapkan rasa sayang lagi padanya, dan terkadang kita merasa kita sudah cukup besar untuk perhatiannya yang berlebihan darinya. Padahal taukah kita, mungkin ada perasaan khawatir, takut saat melihat kita beanjak dewasa. Karena kasih sayangnya pada kita sama saat kita kecil. Baginya kita masihlah bayi kecilnya. Karena rasa sayangnya tak pernah berubah..
Dan ketika kita jatuh dalam akibat perbuatan kita sendiri, terkadang ayah memang marah. tapi ia ingin kita bangkit kembali. Sama seperti saat kita naik sepeda, dia takkan mau membiarkan kita jatuh terus menerus, itulah mengapa ia sangat ingin kita bangkit.
Ayahku mungkin bukanlah musisi, tapi dialah yang mengajari aku atas naik turunnya dinamika kehidupan.
Ayahku mungkin bukanlah jenderal atau polisi, tapi dialah yang selalu menjagaku meskipun tanpa persenjataan.
Ayahku mungkin bukanlah seorang pendakwah tapi dialah yang mengenalkan aku akan agama pertama kali.
Dan ayahku bukanlah seorang superhero yang selalu memakai kostum dan berotot kuat. dia hanyalah seorang Ayah bagiku, sosok superhero yang sungguh benar - benar nyata.
Mengutip sebuah lirik dari lagu opick ft. adiba "Terimakasih Ayah":
Dalam lelahmu masih kau tersenyum,
Dalam duka, kau belai aku,
Dalam sempitmu ajarkanku tegar.
Allah selalu bersamamu
Ayah, ayah, ayah.. terimakasih kau beri aku cinta,
Ayah, ayah terimakasih ajarkan aku hidup,
Baca semua nyok!
Langganan:
Postingan (Atom)